Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2012

Puisi - Hampa

Ketika kenyataan memisahkan Rasa hati yang merindu Cantik jelita darimu Kisah lalu yang membekas Di dalam kenangan Untaikan kata hanya hiasan Menuju pendustaan diri Termakan kata - kata penyejuk hati Menjadi silet pedas dan panas Harapan menjadi omong kosong Ketika ingin diciptakan Keterbatasan keyakinan Melengkapi segalanya Aku terdiam Menyendiri... Menghindar... Kegelapan Menemani...

Puisi - Maaf :(

Bintang tak lagi redup Ketika aku emosi padamu Bulan pun enggan menampakkan dirinya Kamu menangis sendiri Bintang dan bulan menunjuk Menunjuk ke arahku Terkejut aku merenung Resiko yang telah aku buat Kamu bersedih akan diriku Ketamakkan hatiku Bahkan aku yang tak berhati Maafkan Setan emosiku sedang membara Aku diperdayanya Makhluk hina di mataku Aku berucap Minta maaf sayang Untuk kekasihku :)

Puisi - Sebut Saja?

Matahari menyulut emosi jalan Manusia beramai menunggu Lampu hijau dari sekian detik Aneh dengan manusia satu ini Dia tidak menunggu Tidak menunggu dengan mesin beroda Malah dia menunggu manusia dengan mesin beroda Dekilnya mereka Noda bagi eloknya kota Tetapi Mereka itu bukan kemauan Melainkan Kemauan yang terpaksa Menengadahkan tangan ke atas Secercah harapan yang diingin Logam - logam bernilai kecil Kecil tapi sebesar secercah harapan Lalu mereka berucap Terimakasih dan doa Manusia dengan mesin beroda

Puisi - Pilihan

Dua arah jalan yang membentang Aku tersesat diantaranya Persimpangan masa depan Otak menjadi buruh Buruh yang bekerja keras Lambaian tangan Terlihat samar Aku berpikir? Mana ada Seseorang di jalan Jalanan lapang ber gersang Lalu pilihan mana yang harus dipilih Tujuan, Sekarang aku harus bertujuan Membawa materi dalam perjalanan Persiapan untuk sampai tujuan Bekal di ujung tujuan Percayalah Kedua arah itu sama aja Apabila materi kita bekali Hanya tinggal berjalan Tekadkan hati sampai tujuan Mengalir begitu saja ini puisi :D